Selasa, 17 Agustus 2010

sang juara

PEREMPUAN MALAM DAN SANG JUARA

Dia terus menggoyangkan ekornya melawan ribuan lawan yang ingin mencapai tujuan, sedikit terbesit rasa pesimis tapi itu segera di musnahkan, aku harus bisa agar ibu bangga padaku dia terus menggoyangkan ekornya berenang terus sampai menang dan sampai pada tujuan, akhirnya aku sampai aku pemenangnya aku sampai tujuan, sel telur
Seorang perempuan duduk dikloset, gelisah melihat dua garis dari tespek yang telah ia pakai, aku hamil bagaimana mungkin tak pernah terpikirkan bahwa aku akan melahirkan seorang manusia , benih siapa yang mendiami rahimku ini, begitu banyak laki-laki yang bersamaku
Ibu,ibu harus bangga padaku aku telah menjadi juara,dan ayah harus sayang padaku, aku tidak sabar untuk memiliki wajah, kaki,tangan agar aku dapat menyentuh ibu.Apa ini kenapa ibu begitu bergoncang aku dengar ibu menangis,menangis dengan sangat kencang hingga aku pusing dan tertekan sangat tidak nyaman, tiba-tiba ibu berhenti menangis karena mendengar suara pintu diketuk dan, itu ayah ooo begini wajah ayah tidak terlalu tampan memakai kaca mata lebih seperti kutu buku, aku tidak menyalahkan ayah jika ayah terpikat oleh ibu karna ibu memang cantik, mereka berdua berbincang-bincang tapi aku tidak terlalu memdengar apa yang dibicarakan, tiba-tiba ayah mendorong ibu, ayah tidak percaya bahwa aku anaknya kata ayah begitu banyak laki-laki yang telah bersama ibu, tapi aku percaya bahwa aku ini memang anak ayah, karna aku teringat kata ibu, setiap ibu berhububgan dengan laki-laki pasti ibu memakai alat pencegah kehamilan, hanya dengan ayah ibu tidak memakainya karna ibu benar-benar sayang pada ayah dan sepertinya ibu menaruh harapan padaa ayah karena itulah ada aku, tapi kenapa ayah tidak percaya dan tidak mengiginkan ku, tenang ibu aku akan selalu menjaga mu ini janji sang juara
Setelah kejadian itu ibu mulai sholat malam, kenapa,kenapa baru sekarang ibu mengenal tuhan merangkai arti tuhan dalam hati ibu, tapi tak apalah dari pada ibu tidak sama sekali mengenal tuhan aku mendengar ibu berbicara katanya dia akan terus mempertahankan ku, dan itu sangat membuat hati ku gembira.
Sekarang ibu bekerja sangat keras tentunya pekerjaan yang halal, ibu bekerja di pasar mengangkat barang, dan itu membuatku tertekan dan terjepit tapi aku malu kalau harus mengeluh pada ibu jika ingat ibu bekerja seperti ini untuk diriku, tidak yang memakai jasa ibu dan itu membuatku lebih baik karena aku tidak harus terjepit lagi. Hari sudah sore saatnya pulang sampai di persipangan jalan raya ibu melihat ayah dengan perempuan lain dengan mengendong seorang anak, bukankah itu anak ayah kenapa dia diakui sedangkan aku tidak.Ibu berlarii tatapannya terus menuju ayah, ibu awas ada mobil “brukkk” aku tergoncang sangat keras darah keluar dari pangkal paha ibu, ibu terus memegang perutnya penglihatanku kabur aku lemas,nafas ku tersegal aku sulit bernafas aku merasakan ibu dibopong kerumah sakit
Perempuan itu menagis tapi bukan karena kesakitan melainkan karena jabang bayi itu telah meniggal, ya bayi itu, bayi yang selama ini membuat dia kuat membuat dia bekerja halal memebuat dia mengenal tuhan sekarang pergi meninggalkan nya untuk slama-lamanya.
Aku melihat ibu dari kejauhan dan itu membuatku gembira ibu aku akan tetap mejaga mu walaupun sekarang aku tidak didekatmu lagi tapi aku ada disisi mu aku akan tetap menjagamu, inilah janji sang juara


{selesai}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar